Pesan

Makasih udah liat Blog ini,Salam Fotografi

Sabtu, 20 Agustus 2011

About Aperture / Diafragma

Setelah lama hibernasi dan belajar-belajar dari web-web photography, bisa posting juga buat agan-agan pecinta photography. Postingan ini bakal ngebahas tentang Aperture (bukaan rana), di intip boleeee~

Memahami Aperture

Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya masuk. Bila bukaan besar, akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil. Selain merupakan salah satu cara mengendalikan cahaya yang masuk, bukaan di gunakan juga untuk mengendalikan kedalaman ruang (Depth of Field / DoF).

Hal - hal yg sering membingungkan pemula adalah nomor dalam setting bukaan adalah terbalik dengan besarnya bukaan. Misalnya angka kecil berarti bukaan besar, sedangkan angka besar berarti bukaan kecil. Contoh: f/1, f/1.4, f/2, f/4. f/5.6, f/8, f/16, f/22 dan seterusnya
Setiap lensa memiliki bukaan maksimum dan minimum. Angka yang tertera dalam lensa seperti f/3.5-5.6 berarti makimum bukaan bervariasi antara f/3.5 sampai f/ 5.6.

Jika Anda berada di lingkungan dimana cahaya sangat terang, maka kita bisa menutup bukaan sehingga lebih sedikit cahaya masuk ke dalam. Jika kondisi lingkungan gelap, maka kita bisa membuka bukaan lensa sehingga hasil akhir menjadi optimal.

Bukaan juga bisa digunakan untuk mengendalikan kedalaman ruang. Bukaan besar membuat kedalaman ruang menjadi tipis, akibatnya latar belakang subjek menjadi kabur. Bukaan kecil membuat kedalaman bidang menjadi besar, akibatnya semua bidang dalam foto menjadi tajam atau berada dalam fokus.

Tabel Aperture
Sumber : infofotografi.com (dan penambahan)

Senin, 15 Agustus 2011

Canon EOS 1100D Review

Oke kawan,kali ini pengen posting mengenai review dari canon EOS 1100d nih,cekidooot~


Canon Rebel T3,atau lebih dikenal dengan Canon EOS 1100d,  mulai di kenalkan di dunia fotografi sejak awal Februari, ini adalah kamera penerus dari Canon EOS 1000d.  EOS 1000D sendiri sejak kehadirannya pertama kali hingga saat ini telah menjadi kamera DSLR ekonomis yang jadi favorit para pemula yang baru terjun ke dunia fotografi. Kini ESO 1100D dengan penambahan fitur-fitur yang untuk menggantikan EOS 1000d dan menjadi penerusnya.

Canon EOS 1100D punya desain yang mirip seperti pendahulunya, dengan ciri ukuran kompak dan material bodi yang terbuat dari plastik. Kamera ini hadir dengan sensor CMOS APS-C beresolusi 12 MP, telah didukung oleh prosesor Digic IV untuk mendukung fitur andalan yaitu kemampuan merekam videoHigh Definition 1280 x 720 dengan 25 / 30 fps. Untuk mendukung kenyamanan dalam multimedia, Canon juga menyertakan HDMI port di kamera ini.
Meski ditujukan sebagai kamera termurah dan tidak secanggih kamera lain yang lebih mahal, tapi EOS 1100D sudah memiliki fitur dasar yang sangat mencukupi untuk ukuran kamera DSLR, seperti dipakainya 9 titik AF, kemampuan ISO hingga ISO 6400 dan kemampuan burst secepat 3 frame per detik. Tapi dari fitur-fitur yang dimilikinya, yang paling istimewa adalah dipakainya modul metering baru yang pertama diperkenalkan di EOS 7D dan EOS 60D yaitu 63-zone iFCL sensor, yang artinya Intelligent Focus, Color, and Luminance metering.
Dengan harga jualnya yang cukup ekonomis (5 jutaan plus lensa kit 18-55mm IS mark II), Canon tentu melakukan beberapa ‘penghematan’ dalam produksi EOS 1100D ini. Salah satu caranyanya adalah dengan digunakannya layar LCD 2,7 inci dengan resolusi 230 ribu piksel saja. Namun satu hal yang agak disayangkan, seperti yang dilakukan Canon  pada 1000D dulu, Canon tetap meniadakan fitur ’spot metering’pada EOS 1100D ini meski hal itu kami yakin bukan termasuk sebuah langkah penghematan.

Berikut Spesifikasi Menyeluruh dari EOS 1100d:




  • CMOS 12 MP, crop factor 1,6x
  • Digic IV
  • HD movie 720p
  • Metering 63 zone (fokus, warna dan luminance)
  • 9 titik AF
  • ISO 6400
  • 3 fps
  • LCD 2,7 inci, resolusi 230 ribu piksel
  • HDMI out
  • Dijual bersama lensa kit 18-55mm IS mark II,dan lensa kit 18-135mm IS
  • Tersedia dalam 3 pilihan warna (Hitam,Merah Maroon,Gray)
Berikut Bentuk rupa alias Penampakannya :D



Berikut Video Hands-on-Review Canon EOS 1100d


Sumber : kamera-gue.web.id
              YouTube

Jumat, 12 Agustus 2011

Cara membuat Siluet

Setelah lama gak posting, akhirnya bisa posting lg,kali ini postingan ini akan bahas tentang cara buat foto "Sillhoute" alias Siluet,yuk diintip~




Siluet adalah foto dengan obyek utama gelap total dengan background yang terang .Secara garis besar, foto siluet adalah foto yang objek yang membelakangi cahaya Memotret siluet tidaklah sesulit yang dibayangkan. Berikut cara-cara untuk membuat foto siluet :

Matikan Flash

Yang pertama dan terpenting adalah flash di kamera harus dimatikan, kalau tidak anda akan mendapatkan foto biasa (karena obyek utama-nya tidak jadi gelap). Jadi matikan flash dikamera anda

Cari kondisi pencahayaan yang tepat (backlight)

Untuk menghasilkan siluet, background anda harus lebih terang dibandingkan dengan obyek utama. Itulah kenapa kebanyakan foto siluet dilakukan saat sunset atau sunrise, dimana matahari (sumber cahaya) ada di belakang obyek yang ingin anda foto (backlighting). Tapi jangan batasi diri, foto siluet bisa dihasilkan kapan saja, pada intinya anda hanya harus menemukan background yang lebih terang dibandingkan obyek utama.

Carilah obyek yang bentuknya menarik

Foto siluet akan sangat menonjolkan bentuk obyek utama, oleh karena itu carilah obyek dengan bentuk yang menarik dan memiliki karakter kuat. Perhatikan foto diatas, karena obyek utama (pencari ikan) kehilangan detail dan menjadi sangat gelap, bentuknya justru akan lebih terekspos. Kita bisa melihat dengan jelas batas-batas lekukan bentuk tubuh si nelayan, bentuk jaring dan bingkainya sampai tetesan air yang keluar dari jaring. Anda juga bisa mencoba dengan obyek lainnya.

Carilah background yang tepat

Untuk mendapat siluet anda harus menemukan background yang lebih terang. Usahakan juga untuk mendapatkan background yang menarik namun juga tidak ramai sehingga obyek utama terlihat sangat menonjol. Langit dan pantai adalah contoh favorit.

Ukur eksposur dengan tepat (manual/ auto)

Sebisa mungkin gunakanlah mode manual eskposur. Set metering di spot metering. Lakukan pengukuran di daerah background yang paling terang. Dalam contoh foto diatas saya mengukur cahaya langit diatas helm. Ubahlah kombinasi aperture dan shutter speed sesuai dengan hasil metering anda, terutama pada aperture pastikan anda set sesuai keinginan anda (aperture besar untuk background yang agak kabur dan aperture kecil untuk background yang tajam). Setelah anda menentukan aperture dan shutter speed yang dipilih, arahkan kamera ke obyek utama. Aturlah h3 yang terbaik dan tentukan fokus di obyek utama, baru kemudian jepret….
Jika anda tidak bisa menggunakan mode manual, gunakanlah mode auto. Arahkan kamera ke area paling terang, dalam contoh diatas adalah ke langit diatas si pencari ikan, pencetlah setengah shutter anda (jangan pencet penuh) lalu tahan shutter jangan dilepas. Lalu arahkan kamera ke obyek utama anda baru kemudian jepret.
Contoh Foto Siluet


Contoh Foto Siluet



Okeee guys selamat mencoba ke kameranya masing-masing

Sumber : belajarfotografi.com ( + penambahan )

Minggu, 07 Agustus 2011

DSLR yang "tepat" untuk pemula

Misi guys,pengen posting lg nih buat masukan,sekalian pencerahan tntg fotografi,kali ini pengen bahas tentang kamera D-SLR yg cocok dibeli untuk kelas pemula (Entry-level), biar gak bingung ama gak pusing harus milih se-begitu banyaknya macam2 D-SLR,mending intip dibawah yuuuk :)

Sekarang banyak banget kamera D-SLR, dengan fitur-fiturnya yang canggih, buat orang makin bingung harus beli yang mana. Sebenarnya semua kamera itu cocok dipake buat pemula, tapi kan tergantung budget nya juga. Tapi pembelian D-SLR untuk pemula lebih baik kalo kita liat di pasar entry-level. DSLR kelas entry-level memang murah, tetapi fasilitas yang diberikan sudah mantap meski banyak kekurangan dibanding kamera di kelas "Pro".

Perlu diingat, jika kita ingin membeli DSLR, jangan hanya melihat suatu D-SLR dari sudut megapixel-nya yang besar, memang megapixel yang besar bagus untuk kebutuhan cropping agar gambar tidak pecah, tapi D-SLR dengan megapixel kecil belum tentu jelek, tetapi sekarang camera entry-level sudah memiliki megapixel yang cukup besar,seperti 14MP, 16MP, bahkan ada yang sampai 18MP untuk ukuran entry-level.

Hal-hal yang perlu diperhatikan juga adalah ketika membeli D-SLR, carilah D-SLR yang up-to-date, karena D-SLR yang up-to-date memiliki fitur-fitur baru yang tidak dimiliki D-SLR yang sudah ber-umur, bahkan yang sudah discontinued, tapi, sebenarnya diseluruh dunia standar tentang kamera sama saja. Hal lain yang harus diperhatikan  ketika membeli kamera yaitu usahakan untuk membeli kamera baru, karena kamera baru memiliki shutter count yang masih fresh dari 0. Shutter count adalah umur jepretan kamera,entar deh saya posting khusus ngebahas tentang shutter count :). Tetapi dalam dunia fotografi, Body camera D-SLR bukan jadi patokan yang kuat (kebanyakan), Lensa lah yang menjadi patokan, Mengapa? Karena ketika kita membeli body kamera, lambat laun harga akan merosot, tetapi beda dengan kita membeli beragam lensa, harganya akan tetap, seperti kita ber-investasi (bagi beberapa kalangan).

Berikut contoh-contoh DSLR dari beberapa vendor terkemuka kelas entry-level :

Nikon:
  • Nikon D3100
  • Nikon D5000
  • Nikon D5100
  • Nikon D7000
Canon:
  • Canon EOS 1000D
  • Canon EOS 1100D
  • Canon EOS 500D
  • Canon EOS 550D
  • Canon EOS 600D
Olympus:
  • Olympus E-P3
  • Olympus E-PL2
Sony:
  • Sony Alpha A390
  • Sony Alpha A560
  • Sony Alpha A590
Pentax:
  • Pentax K-R
  • Pentax K5
 

Rabu, 03 Agustus 2011

About Shutter Speed

Akhirnya setelah liburan puasa bisa posting lg guys. Kali ini pengen posting tentang pemahaman Shutter Speed yang gua intip dari blog orang :) yuk diintip

Shutter Speed adalah jangka waktu saat shutter di kamera terbuka. Secara gampang, Shutter Speed berarti waktu dimana sensor ‘melihat’ subyek yang akan dijepret. Gampangnya, shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula

Shutter Speed adalah salah satu dari 3 komponen "Triangle Exposure". Perannya untuk mengatur jangka waktu kecepatan shutter. Setting shutter speed di kamera kita biasanya dalam kelipatan 2, jadi kita akan melihat deretan seperti ini: 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30 dst. Kini hampir semua kamera juga mengijinkan setting 1/3 stop, jadi kurang lebih pergerakan shutter speed yang lebih rapat; 1/500, 1/400, 1/320, 1/250, 1/200, 1/160

Dalam penggunaannya, taruhlah setting shutter speed sebesar 500 dalam kamera anda berarti rentang waktu sebanyak 1/500 (seperlimaratus) detik.Sungguh cepat! Sementara untuk waktu eksposur sebanyak 30 detik, anda akan melihat tulisan seperti ini: 30’’

Lalu untuk menghasilkan foto yang tajam, gunakan shutter speed yang aman. Aturan aman dalam kebanyakan kondisi adalah setting shutter speed 1/60 atau lebih cepat, sehingga foto yang dihasilkan akan tajam dan aman dari hasil foto yang berbayang (blur/ tidak fokus). Kita bisa mengakali batas aman ini dengan tripod atau menggunakan fitur Image Stabilization (IS) pada Canon, dan Vibration Reduction (VR) pada Nikon.

untuk mendapatkan batas shutter speed yang aman,shutter speed kita harus lebih besar dari panjang lensa kita. Jadi kalau kita memakai lensa 50mm, gunakan shutter minimal 1/60 detik. Jika kita memakai lensa 17mm, gunakan shutter speed 1/30 detik

Dalam fotografi, ada istilah "Freeze Motion" ,yang berarti objek yang bergerak seolah-olah berhenti. Untuk mendapatkan freeze motion, gunakan shutter speed setinggi mungkin yang bisa dicapai untuk membekukan gerakan. Semakin cepat obyek bergerak yang ingin kita bekukan dalam foto, akan semakin cepat shutter speed yang dibutuhkan. Untuk membekukan gerakan burung yang terbang misalnya, gunakan mode Shutter Priority dan set shutter speed di angka 1/1000 detik (idealnya ISO diset ke opsi auto) supaya hasilnya tajam

Biasanya, para fotografer sering memotret aliran sungai, atau aliran air terjun biar terkesan landscape dan natural. Untuk membuat air mengalir secara halus, bisa digunakan shutter speed lambat seperti 1/4. Tetapi jika ingin memperlihatkan detail pada air tsb, bisa digunakan shutter speed cepat seperti 1/100 dan 1/200 sampai 1/400
Contoh Foto Air  dengan Kecepatan Cepat

Contoh Foto Air Terjun dengan Kecepatan Lambat
Sumber Penambah : belajarfotografi.com

Selasa, 02 Agustus 2011

LIBUR PUASA

sorry ya guys selama liburan puasa gak ngepost dulu,mau main game sekalian belajar2 lg tentang fotografi,baru deh posting lg :)